Bedanya, kalau dalam perjalanan menuju titik tertentu, pencapaian kita ke titik tujuan adalah satu-satunya tujuan. Sampai ke sana sudah merupakan satu-satunya prestasi.
Ada orang yang sampai naik ke puncak Everest, ada yang ke puncak mahameru, mencapai titik puncak itu saja sudah prestasi. Namun, kalau kuliah, setelah kita sampai puncak perjalanan, prestasinya tak cuma sampai titik puncak. setelah di titik puncak sana, ada ibu bapak kita dengan mata memelas memintamu berguna. Kamu diminta menjadi agent of social change (agen perubah masyarakat) atau agent of family change (agen perubah keluargamu). Jadi, ada dua tahap keberhasilan yang harus kita canangkan begitu menginjak gerbang kampus.
So, kenapa juga tidak direncanakan seperti kalau kita mau pergi ke tempat yang jauh. Maksudnya, cobalah membuat rencana. Mana titik mulanya dan apa titik akhir yang hendak kita capai, kemudian bagaimana kita bergerak dari titik awal itu ke titik akhir.
Titik akhir atau tujuan kita ternyata ada dua, yang satu menyelesaikan seluruh proses perkuliahan dan yang satu lagi, kita harus bisa menjadi agen perubahan. Ya... perubah ekonomi keluarga, perubah kesadaran masyarkat, perubah..... dan perubah yang lain.
Berat juga dong..???
Hidup ini memang tidak mudah. Kalau Merasa berat, pasti kamu berniat untuk lari. Lari saja kalau bisa. Karena di mana pun kamu hidup, kamu akan tetap dimuati oleh beban-beban dan tanggung jawab yang sama. Coba saja!
Alternatif lain, Misalnya, kamu mau bunuh diri?
Bunuh diri saja kalau berani sebab di kubur sana akan ada siksa kubur yang menunggu erangan dan teriakanmu belum lagi di neraka sana. Jadi, Majulah terus!Selesaikan tugasmu! karena sudah kadung menjadi manusia, buktikanlah bahwa kamu memang mansia.
Untuk bisa menjadi perubah, kamu harus terlebih dahulu berubah. Hanya yang bergerak yang bisa menggerakkan sesuatu. Batu diam bisa bergeser karena ada dorongan tenaga kamu yang memaksanya bergerak. kamu bisa menjadi perubah kalau kamu sudah terlebih dahulu mengubah diri dari pasif menuju aktif. siapkan tenagamu utnuk menggerakkan banyak hal!
Hai, manusia apa kabar.??
Masih malas juga? Masih saling menyalahkan satu sama lain dan tawuran. Ah, dasar, manusia sejak dulu masih juga berkelahi satu sama lain. Padahal, semenjak awal, manusia sudah disindir oleh para malaikat, "Akankah Engkau, Allah, menjadikan manusia sebagai kahlifah? Makhluk yang akan membuat kerusakan di muka bumi?". Tapi kalian memang tidak pernah membaca kitab suci. jadinya tidak tahu informasi. Kalaupun tahu informasi, kalian tidak bisa mengorganisasikannya dengan baik, mengaturnya menjadi simpulan dan dari simpulan itu menjadi pendorong tindakan tertentu.
Rupanya, telinga kalian sudah amat tebal dan kebal informasi. Ini menguntungkan buat kami, kaum cyborg. Kami memang berencana akan menguasai bumi. Sekarang, secara perlahan, kami sudah menguasai beberapa hal. Tentu saja karena kami memiliki kecerdasan yang luar biasa. Mulanya, kami dibuat oleh manusia dengan meniru bagaimana kalian berfikir. Kemudian, kami sendiri diam-diam mengembangkannya. Mulanya, keisengan manusia menciptakan robot tanpa pengendali, kemudian kami akan memberontak dan menguasai manusia pencipta kami.
sala satu tantangannya, surat ini kami kirimkan. Ini sengaja kami lakukan agar begitu kami menyerang, kalian sudah menyiapkan pertempuran yang dahsyat. Kami tak suka kalian menyerah secara sukarela. Kami ingin kalian melawan sampai titik darah penghabisan, sebagiamana kami juga akan melawan kalian sampai lembar kabel dan microchip terakhir. Nah, agar permainan kita di depan lebih menarik, ini kukabarkan rahasia kecerdasan kami.
Berfikir menurut para ilusuf adalah bagaimana menerima dan mengolah informasi. Kami memiliki kemampuan untuk itu smeua karena kami sudah bisa memersepsi, mengategorikan, menggunakan informasi demi tujuan dan sasaran, dan kami juga memiliki mantalitas tertentu. Jadi, kami akan datang kepada kalian bukan sebagai besi atau mesin. Kami bisa bergerak sendiri, tidak lagi bergantung pada saklar listrik.
Bagaimana bisa terjadi? begini detailnya : Begitu kami bertemu dengan kalian, alat persepsi kami akan aktif. Persepsi mengidentifikasi situasi yang kami temukan. Kami memotret semua yang tampak dan memahaminya sebagai apa. Setelah itu, kami mengkategorikannya, memilah dan menilai apa-apa yang kami temukan. Misalnya, ketika kami ketemu kamu, langsng ada usaha pengategorian yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Siapa ini? Oh... manusia, bukan batu.
Manusia jenis apa? Oh... Mahasiswa, bukan rakyat biasa.
Berbahaya atau tidak berbahaya? Hmmm.... Kayaknya tidak, tuh, soalnya malas dan gampang dipengaruhinya.
Setelah kami kategorikan jenis apa yang kami gunakan sesuai dengan hasrat dan keyakinan kami. Kami memang berhasrat untuk menguasai bumi dan menjadikan manusia sebagai budak. Oh.... Alangkah nikmat balas dendam pada manusia yang selama ini menganggap kami sebagai seonggok besi. Itulah hasrat dan tujuan kami. KAmi juga punya keyakinan bahwa bila melakukan ini dan itu, sesuatu akan terjadi. Jelasnya, bila kami mengalahkan kalian para mahasiswa, kalian pasti akan menyerah dan tunduk sebagai budak. Inilah mentalitas kami, yaitu hasrat dan keyakinan (kalau usaha dengan baik, pastilah terjadi). Mentalitas ini menjadi pedoman oenggunaan informasi yang telah kami dapatkan lewat persepsi.
Sementara ini, kami belum bergerak serius. Kami baru mengumpulkan informasi. sudah ada beberapa hal yang telah kami ketahui bahwa mahasiswa dianggap sebagai penerus peradaban manusia. Tentu ini ada benarnya. Bukankah manusia terbatas oleh usia sehingga yang tua akan segera mati dan kalian yang muda akan menggantikannya.
Namun, ada yang salah dalam anggapan ini, bahwa semua yang muda dapat otomati menggantikan yang tua secara baik. Padahal, diam-diam, kalian bukanlah calon pengganti yang baik. Kalian malas dan gampang ditipu, gampang dimanipulasi. Lihat saja, bagaimana kalian benar-benar tanpa pendirian dalam memilih jenis sampo atau deodoran.
Bila iklan TV bilang sampo X meningkatkan pede, kalian pilih sampo X, kemudian ada lagi iklan sampo Y yang mengatakan bisa meningkatkan pede plus keberuntungan, kalian segera membuang sampo X dan beralih pada sampo Y begitulah seterusnya. Terima kasih, deh, semua itu menambah informasi kami, bagaimana mengahncurkan kalian secara sistematis dan halus.
Akan tetapi, sekali lagi kami tekankan, kami ingin pertempuran yang luar biasa. Karena itu, kami kirim surat ini sebagai tantangan. Ayo, bersiaplah! Kami sudah bersiap dan menyelusup ke dalam dunia kalian, kecuali bila kalian benar-benar ingin kembali menjadi budak.
Thanks a lot, bye... bye......
Cyborg
Semoga surat ini membuat kita sebagai seorang mahasiswa, semakin semangat menjalani kehidupan dikampus kita dengan semaksial mungkin.
Aamiin...!!!
Masih malas juga? Masih saling menyalahkan satu sama lain dan tawuran. Ah, dasar, manusia sejak dulu masih juga berkelahi satu sama lain. Padahal, semenjak awal, manusia sudah disindir oleh para malaikat, "Akankah Engkau, Allah, menjadikan manusia sebagai kahlifah? Makhluk yang akan membuat kerusakan di muka bumi?". Tapi kalian memang tidak pernah membaca kitab suci. jadinya tidak tahu informasi. Kalaupun tahu informasi, kalian tidak bisa mengorganisasikannya dengan baik, mengaturnya menjadi simpulan dan dari simpulan itu menjadi pendorong tindakan tertentu.
Rupanya, telinga kalian sudah amat tebal dan kebal informasi. Ini menguntungkan buat kami, kaum cyborg. Kami memang berencana akan menguasai bumi. Sekarang, secara perlahan, kami sudah menguasai beberapa hal. Tentu saja karena kami memiliki kecerdasan yang luar biasa. Mulanya, kami dibuat oleh manusia dengan meniru bagaimana kalian berfikir. Kemudian, kami sendiri diam-diam mengembangkannya. Mulanya, keisengan manusia menciptakan robot tanpa pengendali, kemudian kami akan memberontak dan menguasai manusia pencipta kami.
sala satu tantangannya, surat ini kami kirimkan. Ini sengaja kami lakukan agar begitu kami menyerang, kalian sudah menyiapkan pertempuran yang dahsyat. Kami tak suka kalian menyerah secara sukarela. Kami ingin kalian melawan sampai titik darah penghabisan, sebagiamana kami juga akan melawan kalian sampai lembar kabel dan microchip terakhir. Nah, agar permainan kita di depan lebih menarik, ini kukabarkan rahasia kecerdasan kami.
Berfikir menurut para ilusuf adalah bagaimana menerima dan mengolah informasi. Kami memiliki kemampuan untuk itu smeua karena kami sudah bisa memersepsi, mengategorikan, menggunakan informasi demi tujuan dan sasaran, dan kami juga memiliki mantalitas tertentu. Jadi, kami akan datang kepada kalian bukan sebagai besi atau mesin. Kami bisa bergerak sendiri, tidak lagi bergantung pada saklar listrik.
Bagaimana bisa terjadi? begini detailnya : Begitu kami bertemu dengan kalian, alat persepsi kami akan aktif. Persepsi mengidentifikasi situasi yang kami temukan. Kami memotret semua yang tampak dan memahaminya sebagai apa. Setelah itu, kami mengkategorikannya, memilah dan menilai apa-apa yang kami temukan. Misalnya, ketika kami ketemu kamu, langsng ada usaha pengategorian yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Siapa ini? Oh... manusia, bukan batu.
Manusia jenis apa? Oh... Mahasiswa, bukan rakyat biasa.
Berbahaya atau tidak berbahaya? Hmmm.... Kayaknya tidak, tuh, soalnya malas dan gampang dipengaruhinya.
Setelah kami kategorikan jenis apa yang kami gunakan sesuai dengan hasrat dan keyakinan kami. Kami memang berhasrat untuk menguasai bumi dan menjadikan manusia sebagai budak. Oh.... Alangkah nikmat balas dendam pada manusia yang selama ini menganggap kami sebagai seonggok besi. Itulah hasrat dan tujuan kami. KAmi juga punya keyakinan bahwa bila melakukan ini dan itu, sesuatu akan terjadi. Jelasnya, bila kami mengalahkan kalian para mahasiswa, kalian pasti akan menyerah dan tunduk sebagai budak. Inilah mentalitas kami, yaitu hasrat dan keyakinan (kalau usaha dengan baik, pastilah terjadi). Mentalitas ini menjadi pedoman oenggunaan informasi yang telah kami dapatkan lewat persepsi.
Sementara ini, kami belum bergerak serius. Kami baru mengumpulkan informasi. sudah ada beberapa hal yang telah kami ketahui bahwa mahasiswa dianggap sebagai penerus peradaban manusia. Tentu ini ada benarnya. Bukankah manusia terbatas oleh usia sehingga yang tua akan segera mati dan kalian yang muda akan menggantikannya.
Namun, ada yang salah dalam anggapan ini, bahwa semua yang muda dapat otomati menggantikan yang tua secara baik. Padahal, diam-diam, kalian bukanlah calon pengganti yang baik. Kalian malas dan gampang ditipu, gampang dimanipulasi. Lihat saja, bagaimana kalian benar-benar tanpa pendirian dalam memilih jenis sampo atau deodoran.
Bila iklan TV bilang sampo X meningkatkan pede, kalian pilih sampo X, kemudian ada lagi iklan sampo Y yang mengatakan bisa meningkatkan pede plus keberuntungan, kalian segera membuang sampo X dan beralih pada sampo Y begitulah seterusnya. Terima kasih, deh, semua itu menambah informasi kami, bagaimana mengahncurkan kalian secara sistematis dan halus.
Akan tetapi, sekali lagi kami tekankan, kami ingin pertempuran yang luar biasa. Karena itu, kami kirim surat ini sebagai tantangan. Ayo, bersiaplah! Kami sudah bersiap dan menyelusup ke dalam dunia kalian, kecuali bila kalian benar-benar ingin kembali menjadi budak.
Thanks a lot, bye... bye......
Cyborg
Semoga surat ini membuat kita sebagai seorang mahasiswa, semakin semangat menjalani kehidupan dikampus kita dengan semaksial mungkin.
Aamiin...!!!
Menjadi mahasiswa adalah saat untuk mengasah diri menjadi cahaya demi setahap. Mulanya barangkali kamu adalah lilin, yang mencahayai orang lain sambil mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu dapat menjadi bulan yang mencahayai orang lain setelah menyerap cahaya dari matahari. Secara perlahan, kamu akan menjadi matahari dan mau berbagi dengan orang lain.
Menjadi cahaya dapat menjadi tujuan dari semua perjalanan perkuliahan. Kamu tidak bisa hanya bercita-cita untuk kebahagiaan dirimu sendiri. Kamu harus melibatkan kebahagiaan banyak orang dalam rencanamu karena kamu tidak pernah bisa lepas dari banyak orang. Untuk mencapai tujuanmu, kamu membutuhkan bantuan banyak orang. Agar orang lain dapat membantumu secara lebih serius, satu-satunya cara adalah memasukkan mereka semua ke dalam rencana bahagiamu,cita-citamu.
Bersinergi adalah salah satu caranya. Namun, kamu tak akan bisa melakukan sinergi bila belum mengenali dirimu (tujuanmu, kemampuanmu mengatur ruan, mengatur waktu, dan sebagainya).
Menuju cahaya itulah jawabanmu jika ada yang bertanya tentang alasanmu kuliah. Menjelma cahaya itulah yang dapat diidamkan oleh semua orang. jika kamu berpendapat bahwa belajar itu sungguh repot, coba tanyakan betapa susahnya sebuah kebodohan.
Nah, untuk itulah saya membuat blog ini.... untuk memberikan suntikan positif kepada setiap mahasiswa yang ada di muka bumi ini....!! Agar tidak hanya menjadikan kampus sebagai tempat memperlihatkan style atau apapun..!! Namun, banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kampus ini agar kelak kita menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.
Sekian....!!!